Thursday, August 29, 2013

surat untuk bakal suamiku..

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....
ke hadapan bakal suamiku...
Apa khabar imanmu hari ini? Sudahkah harimu diawali dgn rasa syukur krn dpt menatap kembali fananya hidup ini Sudahkah air wudhu' menyearkan kembali ingatanmu atas amanah yg ketika sedang engkau genggam??

Wahai calon suamiku..
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dgn dahsyatnya? Di sini aku dilatih utk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyingkapi sebuah kehidupan dan sedia mendampingimu kelak. Meskipun kadang-kala keluh dan putus asa menghampiri, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.
kadang-kala aku bertanya-tanya, mengapa Allah selalu menguji tepat di hatiku. Bahagian terlemah diriku,namun aku tahu jawapannya. Allah tahu di mana tempat yg paling tepat agar aku sentiasa kembali mengingati-Nya, kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian In Sya Allah membuat aku menjadi kuat, sehingga kelak kita bertemu, engkau berbangga memiliki aku di hatimu, menemani harimu.

Calon suamiku...

Entah di mana dirimu sekarang. Tetapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku.. Aku yakin Dia kini sedang melatihmu menjadi mujahid yg HEBAT, hingga aku bangga memilikimu kelak. Apa yg kuharapkan daripadmu adlh kesolehan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Kerana apabila kecantikan yg engkau harpkan daripadaku, hanya kesia-siaan yg engkau dapatkan.

Aku masih hauskan ilmu. Namun berbekal ilmu yg ada ketika ini, aku berharap dpt menjadi isteri yg mendapat keredhaan Allah dan dirimu,suamiku..

Wahai bakal suamiku...

ketika aku masih di bawah jagaan ibu dan ayah,tidak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat aku menjadi tabungan keduanya di akhirat. Namun nanti, setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendampingmu yang solehah agar kelak di syurga hanya aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu soleh.

Aku seorang yang pencemburu. Tetapi, kalau Allah dan Rasulullah lebih engkau cintai daripada aku, aku rela. Aku harap begitu juga dengan dirimu..

Pernah suatu ketika aku membaca sebuah kisah "Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus berduri. Aku meminta Allah haiwan kecil dan cantik , Dia memberku ulat bulu. Aku sampai merasa kecewa. Betapa tidak adilnya dunia ini.. Namun kemudian kaktus itu berbunga indah. Dan ulat bulu pula berubah menjadi rama-rama yang sangat cantik. Itulah Allah, Dia tidak memberi apa yang kita inginkan , tetapi Dia memberi apa yang kita perlukan."

aku yakin engkaulah yang aku perlukan, meskipun bukan seperti yang aku harapkan...

Bakal suamiku yang dirahmati Allah....

mungkin aku tidak mengenali mu sekarang.. tapi in sya allah kelak aku akan cuba untuk memahamimu.. aku tak pernah rasa bercinta.. aku tak pernah rasa bagaimana novel2,drama tv ,filem yang memaparkan tentang kisah cinta.. soal hati... ajarilah aku tentangnya....ketika kelak lahir generasi penerus dakwah Islam daripada pernikahan kita, bantulah aku mendidik mereka dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah.. Bunga akan indah pada waktunya. Ia akan mekar menghiasi taman. Maka kini sedang kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya,bersedia menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku..

Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. meski bukan umat yang terbaik, tetapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak..

Calon suamiku...

Inilah sekilas harapan yg kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata2.. itulah yang kuhadapi kini. Kelak bila kita bersama, di situ engkau akan memahami diriku, samalah halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu..

Hidup ini indah bila engkau selalu hadir di sisiku setiap waktu, hingga aku menghembuskan nafas yang terakhir..

sekian saja dari diriku...

(hujan sekarang ni kat Klang,selangor...)

No comments:

Post a Comment